Halaman

Jumat, 16 Agustus 2019

Part 11: “Fact after fact, who’s i fight all time”


 
Malam itu, sedang terjadi perampokan di bank. Redgie yang menggunakan topeng saat menjadi pasukan khusus dulu datang untuk menyergap sebelum pasukan datang.

“Hei lebih baik kalian kembalikan uang itu kedalam.

Pnjht: “bos the jacket ada disini.

Rdg: “tidak tidak aku bukan the jacket.

Bos: “o..benarkah.. lalu siapa kau?

Rdg: “aku… (Redgie berpikir)

Bos: “kalian jangan pikirkan itu, cepat tembak saja dia.

Penjahat itu menodongkan senjatanya dan berniat menembak. Tapi redgie dengan cepat mengayunkan pedangnya dan memotong tembakan penjahat itu. Redgie meringkus penjahat itu dengan mudah. Beberapa saat kemudia polisi datang dan menangkap penjahatnya.
Kabar bahwa ada orang lain yang menggunakan topeng menyebar dengan cepat. Tapi penjahat dijalanan hanya menanggapi itu sebagai lelucon, mereka tidak menanggapi orang yang main hakim sendiri sebagai ancaman. Kecuali the jacket, ia pernah mengacaukan jalannya operasi seorang penjahat besar. Sehingga tidak sedikit bos-bos kejahatan yang mengincarnya.



Sementara itu redgie. Patroli dengan mendengarkan saluran radio polisi untuk laporan setiap kejadian yang terjadi.

Rdg: “oke sekarang apa? Mari kita dengarkan saluran polisi.

“Kami butuh bantuan di Jl. Xxxxx pada blok xxx terjadi penyerangan disalah satu rumah mewah disana. Bagi petugas terdekat….

Redgie tidak mendengarkan sampai akhir dan langsung berangkat ke lokasi.


Di saat itu ia melihat the jacket ada disana.

“Jacket hentikan! Apa kau menyerang warga biasa juga, Hentikanlah! Kau membuat kesalahan!
The jacket lalu membunuh orang itu.

Rdg: “Tidaaaaakk.. Apa yang kau lakukan


The jacket segera kabur. Setelah meletakkan orang itu dilantai. Ia melihat ada seorang anak remaja disana yang melihat kejadian itu. Dia adalah anak dari korban. Lalu Redgie mengatakan..

Rdg: “Tenanglah nak.. aku berjanji aku akan menangkap orang itu. Dia akan mendapatkan keadilan segera

Anak remaja yang melihat itu masih shock dan hanya mengangguk sedikit. Setelah itu Redgie mengejar The jacket. Sesaat the jacket sedang berhenti berlari..

“Cting…
(pedang menancap tepat di depan mata the jacket yang hendak melompat ke gedung lainnya. 

Menyadari itu ia melihat kearah datangnya pedang dan kembali berlari)


Redgie tetap mengejar the jacket. Sampai akhirnya ia berhasil menghentikannya. The jacket mencoba menghajarnya tetapi Redgie menghindarinya. Akhirnya mereka saling menghajar sambil berbicara.

Jckt: “Apa yang kau inginkan.. hah?

Rdg: “Menyerahlah..

Jckt: “Apa?

Rdg: “menyerahlah ke polisi, akui pembunuhan yang baru saja kau lakukan pada orang baik itu.

Jckt: “kau tidak tau apapun tentangnya, dia adalah salah satu penjahat terburuk disini.

Rdg: “Tapi apakah kau harus membunuhnya. Kau kan hanya perlu menyerahkan mereka pada polisi dan biarkan mereka bekerja.

Jckt: “Kau tidak akan tau, hukum itu cacat. Orang sepertinya akan langsung dilepaskan begitu saja. Mereka yang terikat hukum tidak akan pernah berhasil mendapatkan kebenaran yang sebenarnya padanya.

Rdg: “Tetap saja, apa yang telah kau lakukan itu salah!!

Jckt: “Itu adalah Keadilan bagiku..

Rdg: “Begitukah.. Aku pikir aku salah menilaimu.. jika Keadilan seperti itu bagimu.. maka aku akan memberikan milikku juga..


Setelah itu mereka berdua bertarung sungguh-sungguh. Pertarungan mereka berakhir dengan mereka berdua mendapat banyak luka. Tapi Redgie masih lebih unggul darinya, karena pelatihan yang dulu pernah dilakukannya. The jacket tidak sadarkan diri..

“huft..huft… oke.. mari kita lihat siapa dibalik topeng ini..

Redgie terkejut karena orang yang memakai topeng ini adalah teman satu gengnya bersama Resha. Dia adalah Kavijh. Setelah itu Redgie membawa pergi Kavijh yang tak sadarkan diri kerumah Resha. Berharap Resha tau apa yang terjadi dengannya selama ia pergi.


Dirumah resha..

Pintu terbuka tiba-tiba, ia menjadi curiga dan kemudian pergi menyelidikinya. Lalu kemudian Resha menyalakan lampu dan terkejut, ada Redgie disana.

Rsh: “Redgie apa yang terjadi padamu?

Rdg: “Aku minta maaf datang selarut ini Resha. Apa ada es batu?

Rsh: “Ya dikulkas disana.

Rdg: “Thanks.. (mengambil es batu) Sementara itu bisa kau jahit lukanya.


Kembali habis mengambil es batu.

Rsh: “Apa? Siapa dia? (sedang mengambil jahitan)

Rdg: “Itu Kavijh..

Rsh: “Apa Kavijh? Aku tidak pernah mendengarnya sejak 3 tahun yang lalu.

Rdg: “aw… ssshhh.. memar ini tidak biasa.

Rsh: “Kenapa dia begini Redgie?

Rdg: “dia terkena tebasan pedangku.

Rsh: “Haaah.. Setelah lama tidak bertemu, kau berniat menebasnya..?

Rdg: “apa harus sekarang Resha..?

Rsh: “mari kita lihat, kau dan dia tiba-tiba terluka dan masuk kerumahku secara tidak diundang, dan setelah lama tidak bertemu kalian justru saling melukai satu sama lain seperti ini, ini bukan reuni yang kuinginkan. Ya jadi sebagai imbalannya, kau berutang penjelasan yang sangat banyak padaku..

Rdg: “Oke…oke kita akan bicara.. tapi bisakah kau urus luka si Kavijh dulu. Kita bicara setelahnya.

Rsh: “huft.. baik..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar