Beberapa hari berlalu sejak saat itu. Sebenarnya beberapa
saat lalu perkataan Resha tentang ia yang bermimpi buruk adalah benar, hanya
saja ketika Resha menyinggung tentang amarahnya. Ia merasa bersalah dan
terbayang perkataan distractor. Mengingat hal seperti itu sangat menyakitkan
baginya, dan menjadi trauma. Seakan dirinya terus bertanya-tanya “apa yang
kulakukan disini? Apakah seharusnya aku membantu melawan dengan berjuang bersama
pasukan rahasia untuk membalaskannya.
Saat ini, Redgie bekerja di sebuah bengkel besi tempat
kenalan dari paman url.
“Hei Red..!! Hei Redgie..!!
(Redgie tersadar dari lamunannya)
Rdg: “y..ya..
Pmn.Rag: “Apa yang kau lakukan jangan melamun saja, kau
disini untuk bekerja. Sudah lupakan itu, sekarang bantu aku.
Rdg: “oke..
Istirahat makan siang.
Pmn.Rag: “Hei Redgie!
Rdg: “(melihat kearah datangnya suara)
Pmn.Rag: “Kemarilah! Ayo pergi makan siang denganku.
Rdg: “ya. (Redgie duduk disampingnya setelah membeli minuman
dari mesin)
Pmn.Rag: “Kau bekerja disini baru seminggu, tapi kenapa
denganmu? Tidak seperti dirimu, bukannya
dirimu lebih liar dulu saat bocah. Kemana sikapmu itu? Hanya ada apa denganmu?
Rdg: “Hahaha.. tidak ada apa-apa paman aku hanya bermimpi
buruk saja.
Pmn.Rag: “Itu saja.
Rdg: “ya.
Pmn.Rag: “Hahaha (tertawa terbahak).. dengar nak, aku
mengenalmu dari kau masih kurang ajar. Aku lebih senang ketika kau bisa
bersenang-senang daripada menjadi pemurung seperti ini. Jadi aku sarankan lebih
baik, kau lakukan hal-hal menyenangkan untuk melupakannya. Pergilah main
bowling, billiard atau makan sesuatu atau apapun itu. Pokoknya bersenang-senang
saja.
Rdg: “Oke oke aku akan melakukannya. Baiklah paman aku
duluan.
Pmn.Rag: “oke.
(Redgie berniat pergi)
Pmn.Rag: “Hei redgie!
Rdg: “Ya.
Pmn.Rag: “aku tidak
ingin wajah murung itu ada di bengkelku besok oke.
Rdg: “(tersenyum) tentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar